Lansia merupakan
kelompok umur yang paling rentan mengalami depresi. Selain tidak ada karir dan
aktivitas rutin, kematian orang yang dicintai, kesendirian, dan menurunnya
kondisi fisik juga dapat menjadi penyebab timbulnya depresi dikalangan lansia.
Biasanya depresi dan kesedihan berkaitan erat, namun banyak lansia yang
mengalami depresi mengaku tidak sedih sama sekali. Para lansia mungkin sering
mengeluh berlebihan, bermotivasi rendah, kurang energy, atau mengalami masalah fisik
seperti sakit kepala yang terus memburuk.
Depresi bukanlah tanda
kelemahan atau cacat karakter. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, pada usia
berapapun, dan tidak peduli latar belakang siapapun. Sebagai seorang anak,
apabila orang tua kita telah memasuki usia lansia, maka sudah sepatutnya kita
yang merawat mereka, mencukupi kebutuhan mereka, membuat mereka bahagia, dan
jangan sampai membuat mereka tertekan. Karena itu, doronglah orang tua agar
tetap punya kegiatan dan berkumpul bersama teman - temannya.
Berikut ini merupakan gejala depresi yang sering terjadi pada lansia :
- Kesedihan
- Kelelahan
- Kehilangan minat pada hobi atau hiburan lainnya
- Menarik diri dari kehidupan sosial
- Penurunan berat badan atau kehilangan nafsu makan
- Gangguan tidur (sulit tidur atau terlalu banyak tidur)
- Kehilangan harga diri (khawatir menjadi beban, perasaan tidak berharga, membenci diri sendiri)
- Fiksasi kematian (pikiran atau keinginan untuk bunuh diri)
Lansia yang mengalami depresi berat ditandai dengan sering mengalami masalah dibawah ini :
- Rasa nyeri yang tidak jelas sebabnya
- Putus asa atau tidak berdaya
- Sering merasa cemas dan merasa khawatir
- Mengalami masalah memori
- Mengabaikan perawatan pribadi (melewatkan makan, lupa minum obat, mengabaikan kebersihan pribadi)
Hal lain yang sering
menjadi penyebab depresi pada lansia adalah penyakit - penyakit kronis yang
dideritanya. Ketika menua, tubuh manusia akan mulai kehilangan fungsi
normalnya. Penurunan fungsi inilah yang menyebabkan lansia sering mengalami
penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, serta penyakit - penyakit
syaraf seperti Alzheimer, Parkinson, dan stroke.
Keberadaan depresi
pada penyakit inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi pada
orang lanjut usia. Selain itu, gejala - gejala yang sering tumpang tindih
seperti keletihan, kehilangan selera makan, atau gangguan tidur sering dianggap
penyakit biasa sehingga mereka tidak mendapat terapi yang layak.
Cara Mencegah Depresi Pada Lansia
- Olahraga. Aktivitas fisik yang sesuai memiliki efek yang kuat untuk meningkatkan suasana hati. Penelitian menunjukkan peningkatan suasana hati karena aktivitas sama efektifnya seperti obat anti depresan.
- Berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain. Dengan berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain, lansia diharapkan dapat melupakan berbagai permasalahannya dan dapat mengurangi tingkat depresi pada dirinya.
- Menjaga pola makan sehat. Hindari makan terlalu banyak gula dan junk food. Pilihlah makanan sehat yang mengandung nutrisi dan energy serta mengkonsumsi multivitamin setiap hari.
- Melakukan aktivitas yang menyenangkan. Lakukanlah aktivitas yang menyenangkan seperti menyalurkan hobi, dan bercengkerama dengan keluarga atau kerabat dapat menurunkan tingkat depresi pada lansia.
Semoga informasi ini
dapat bermanfaat untuk kesehatan keluarga anda. Kini, tak perlu repot lagi
antri untuk berobat. Segera Download Aplikasi Rusabook sekarang juga.
Jangan
lupa follow akun sosial media kami di: